PEKANBARU - Pembangunan pasar sementara untuk pedagang di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, diprediksi membutuhkan anggaran sebesar Rp9 miliar. Yang mana, para pedagang ini kehilangan tempat berjualannya karena Pasar Terapung yang juga pasar ikan dan rumah toko (Ruko) di Jalan Yos Sudarso Tembilahan tersebut hangus terbakar.

"Anggaran untuk itu (pasar sementara, red) diprediksi sekitar Rp9 miliar. Untuk itu kami mengajak seluruh perusahaan yang ada di Riau untuk membantu," kata Gubernur Riau, Syamsuar ketika ditemui usai rapat pembahasan pembangunan pasar sementara untuk pedagang di Tembilahan, yang dilaksanakan di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau, Senin (26/8/2019) sore.

Orang nomor satu di Riau ini mengatakan, bahwa pembangunan pasar sementara ini harus secepatnya dilaksanakan. Jika tidak, maka perekonomian masyarakat di sana akan terganggu. Mengingat, pasar yang terbakar itu merupakan tempat transaksi dan perputaran uang bagi para masyarakat dan pedagang kecil di wilayah tersebut.

"Ini kami membantu membuat tempat penampungan sementara dulu. Karena ekonomi yang ada di Tembilahan sangat terganggu dengan pasar ini (terbakar, red). Sedangkan, untuk permanennya memang kami sekarang sedang diskusi dengan staf Kementerian PU yang ada di sini untuk membuat pasar yang baru," tuturnya.

Untuk diketahui, Gubri pun menyumbangkan sebesar Rp50 juta dari dana pribadinya untuk membantu pembangunan pasar sementara tersebut. Kemudian, beberapa pihak perusahaan yang sudah menyampaikan jumlah sumbangan mereka, yaitu Baznas Provinsi Riau sebesar Rp500 juta, Bank Riau Kepri Rp500 juta, RAPP Rp500 juta, Pemkab Inhil Rp1,3 miliar, dan SPR Rp100 juta. ***