PEKANBARU - Pada Desember 2017, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 133,43. Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau periode bulan lalu ini, diantaranya daging ayam ras dan cabai merah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, dari tiga kota IHK di Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Kota Dumai sebesar 0,53 persen, Tembilahan sebesar 0,50 persen, dan Pekanbaru sebesar 0,48 persen.

Ia menguraikan, inflasi Riau Desember 2017 terjadi karena adanya kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,66 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,09 persen.

Kemudian, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, rokok kretek filter, cabai hijau, dan rokok kretek," urai Aden Gultom kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (2/1/2018).

Sedangkan, lanjut Gultom, dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi (inflasi negatif), yakni kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.

"Sementara itu, komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain kentang, tomat sayur, wortel, tomat buah, jeruk, dan lain-lain," tandasnya. ***