PEKANBARU - Tunggakan Tunjangan Beban Kerja (TBK) Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Provinsi Riau disinyalir turut mengganggu pertumbuhan ekonomi. Hal itu dianggap mempengaruhi kinerja ASN dan berbuntut pada rendahnya serapan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau triwulan I tahun 2016.

"Realisasi APBD Riau tahun 2016 triwulan pertama masih di bawah 5 persen, harusnya sudah menyentuh angka 15 persen. Salahsatu yang menghambat laju ekonomi kita karena lambatnya pencairan TBK, sudah beberapa bulan belum dicairkan. Jadinya mempengaruhi kinerja ASN nya juga," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad kepada GoRiau.com, Jumat (6/5/2016) di Pekanbaru.

Lanjutnya, ekonomi Riau triwulan I tahun 2016 membaik namun bergerak lambat. Dimana, ekonomi Riau triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan I tahun 2015 tumbuh 2,34 persen membaik dibanding periode yang sama pada tahun 2015 yang terkontraksi sebesar 0,01 persen.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 19,55 persen," imbuhnya.

Sementara, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga yang tumbuh 6,41 persen. (*/rat)