PEKANBARU - Pembangunan tiga proyek besar di Provinsi Riau, yakni Jembatan Siak IV, Flyover di Simpang Mall SKA, dan Flyover di persimpangan Pasar Pagi Arengka terancam mangkrak tahun ini. Pasalnya, pembangunan 3 proyek itu, baru terselesaikan sebesar 70-75 persen, padahal akhir tahun 2018 tinggal 1,5 bulan lagi.

Dikonfirmasi kepada Anggota Komisi IV DPRD Riau Asri Auzar, beberapa sebab tidak terselesaikannya proyek - proyek tersebut dikarenakan beberapa hal teknis, seperti boks gilder yang belum dipasang, dan sebagian bahkan belum datang.

"Kemarin kita sudah sidak, untuk flyover di Arengka itu ternyata boks gildernya yang dijanjikan sampai tanggal 30 Oktober kemarin, ternyata baru datang 14, kurang 25 lagi. Kalau kita perhitungan kedatangan dan pemasangannya, tidak akan siap tahun ini, untuk memasang 2 gilder saja butuh waktu sekitar 3 hari," ujar Asri Auzar melalui sambungan telepon, Rabu, (14/11/2018).

Sementara itu, untuk flyover yang di Simpang Mall SKA juga tidak mungkin selesai, karena pihak pabrikan belum mampu menyelesaikan Aramkonya.

"Untuk yang diflyover Mall SKA, itu dari pabrikannya yang belum menyelesaikan aramconya. Mereka baru siapkan sekitar 40 persen. Katanya baru bisa siap sekitar 1 bulan, kemudian sampai ke Pekanbaru sekitar seminggu, belum pemasangannya," papar Asri.

Asri menambahkan, kendati ketiga proyek ini tidak mungkin selesai pada bulan Desember, namun masih ada kemungkinan tetap dilanjutkan berdasarkan peraturan perundang - undangan dan Kepres nomor 54, yang memungkinkan proyek tetap dikerjakan meski melewati batas waktu yang sudah ditentukan sesuai ketentuan.

"Maka itu kita menggesa kepada PUPR dan kontraktor, supaya paling tidak bisa menyelesaikan proyek ini hingga 90 persen di 2018, jadi tinggal finishing, agar dapat kita gunakan aturan Kepres 54 untuk melanjutkan," ujarnya.

"Kita ini masih terancam mangkrak ya, bukan sudah pasti mangkrak, kita masih cari aturan - aturan yang memungkinkan agar proyek ini tetap dilanjutkan, salah satunya Kepres 54 itu," jelas Asri. ***