PEKANBARU - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Wilayah Riau bersama Asia Competitiveness Institute (ACI) Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore (NUS) melakukan survai daya saing usaha pada tahun 2019.

Acara ini di gelar di hotel Furaya Pekanbaru dan dihadiri seluruh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Apindo, serta beberapa perwakilan organisasi seperti Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restourant (PHRI) Riau, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Riau dan lainnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Riau, Peri Akri, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diharapkan dapat membawa perubahan dalam dunia usaha.

"Karena itulah Apindo Riau melaksanakan survei, diharapkan dengan adanya agenda ini dapat membawa perubahan pada dunia usaha di Riau, dan menjadikanya lebih baik," kata Peri di Pekanbaru, Jumat (24/5/2019).

Ditempat yang sama, ACI NUS, Doris, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan survei di 34 provinsi yang ada Indonesia, dan hasilnya pun menunjukan angka yang berbeda-beda.

Melalui hasil survey ini nantinya akan terlihat masalah ekonomi secara komprehensif yang dapat dijadikan dasar dalam upaya meningkatkan perekonomian melalui berbagai kebijakan pemerintah maupun strategi bisnis dari kalangan dunia usaha.

"Dalam melakukan survei kami selalu mengikut sertakan peserta mulai dari kalangan pemerintah, pelaku usaha dan dari kalangan akademisi," katanya Doris

Pada survei tahun 2019, hasil kesimpulannya yaitu Riau berada di peringkat ke sebelas dalam daya saing keselururuhan, hal ini menunjukan kenaikan jika dibandingkan dengantahun sebelumnya.

Kenaikan peringkat ini terjadi dalam beberapa lingkup dan instansi publik mulai dari kondisi finansial, bisnis dan tenaga kerja serta pembangunan infrastruktur.

Namun untuk lingkup sublitas ekonomi makro mengalami penurunan jika di bandingkan dengan tahun lalu.

Walaupun adanya penurunan peringkat dalam lingkup sublitas ekonomi makro, Doris mengatakan bahwa Riau memiliki kekuatan yang kuat dalam infrastruktur fisik, serta kinerja perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.

"Kalau dilihat di Riau, sudah ada peningkatan dari tahun 2018 ke 2019 tentang stabilitas ekonomi makro, dari seluruh provinsi di Indonesia, Riau menduduki posisi ke tujuh, tentu saja ini merupakan sesuatu yang baik karena Riau sangat kuat dalam segi ekonomi dan produktivitas serta tata laksana pemerintah," kata Doris.

Usai menggelar survey daya saing usaha, acara pun dilanjutkan dengan buka bersama antara anggota dan pengurus Apindo Riau bersama BPJS Ketenaga Kerjaan Wilayah Sumbar Riau.

Ketua Apindo Riau, Wijatmoko Rah Trisno, mengatakan acara buka puasa bersama ini merupakan agenda tahunan yang selalu di adakan serta moment untuk meningkatkan silaturahmi antar anggota.

"Pada kesempatan ini, kita akan memberikan santunan kepada 34 anak yatim yang terdiri dari beberapa panti asuhan yang ada di Pekanbaru," kata Wijatmoko.

Ia menuturkan dana tersebut merupakan santunan pribadi dari seluruh anggota dan pengurus Apindo Riau sebagai bentuk sedekah di bulan ramadhan. ***