SIAK SRI INDRAPURA, - Bupati Siak H Syamsuar mengatakan, upaya pemerintah daerah mendukung program pariwisata harus sejalan dengan pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) yang berbasis teknologi. Dia mengaku, setelah berbincang-bincang dengan para praktisi Bandung Creative City Forum (BCCF), lembaga serupa juga akan dibuat di Kabupaten Siak.

"Tentunya lembaga yang terbentuk di Siak nanti bisa bertukar ilmu maupun produk dengan BCCF. Mereka sangat kreatif dan menguasai teknologi untuk promosikan objek wisata," kata Syamsuar kepada GoRiau.com, Jumat lalu.

Dia meyakini, apabila anak muda kreatif tentunya tingkat pengangguran bisa ditekan serendah mungkin. Bupati ingin lembaga serupa BCCF yang ada di Siak nantinya menjadi pendorong berkembangnya ekraf dan merubah cara berpikir generasi muda sehingga tidak selalu berkegiatan harus bergantung dengan dana pemerintah.

"Intinya anak muda harus optimis setiap melihat, mendengar masalah sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat. Anak muda kreatif itu akan berusaha mencari solusi sendiri terhadap persoalan hidup yang dihadapi. Jangan berharap bantuan dari pemerintah daerah terus untuk membuat sebuah kegiatan, itu tak kreatif namanya," ujar Syam.

Ini merupakan kesempatan besar yang dimiliki anak muda Siak. Karena pemerintah mendukung penuh untuk menciptakan iklim kreatif. Masih banyak kota-kota di Indonesia yang pemerintahnya cendrung belum melihat ekonomi kreatif sebagai peluang.

"Misalnya BCCF sendiri pada saat baru berdiri malah menjadi oposisi pemerintah. Tapi sekarang sudah didukung penuh, sehingga sangat banyak generasi muda yang kreatif lahir di Bandung," ujarnya.

"Memang untuk berusaha dan berkratifitas tanpa dukungan pemerintah akan bergerak lambat dan butuh perjuangan lebih. Namun proses kreatif tersebut tetap saja bermula dari bawah. Artinya sebesar apa pun dukungan pemerintah tapi orang muda tetap enggan untuk bergerak, tetap saja tidak akan menghasilkan apa-apa. Dan dengan perkembangan zaman, bisa jadi nanti orang-orang dari negera lain yang akan mengisi kekosongan yang ada di Siak dan kita hanya jadi penonton," paparnya.

Bupati juga menceritakan hasil diskusinya dengan pelaku ekraf Amat Rasyid dari Bandung. Bahkan, awalnya Amat tak menyangka diajak diskusi satu meja dengan Bupati Siak ini. Malu rasanya jika kita anak-anak muda di Siak hanya berpangku tangan dan menunggu keajaiban terjadi. Sukses itu diraih dengan kerja cerdas dan kerja keras," pesan Bupati.

Salah seorang pelaku ekraf di Siak, Musrahmat (Igun) mengakui menemukan berbagai kesulitan awal memulai usahanya. Igun adalah salah seorang pemilik usaha gerobak burger di Jalan Raja Kecik Siak yang cukup laris dan usaha nuansa laundry. Ia pun tahun ini ikut mengurusi karang taruna Siak. Selain itu dirinya juga aktif mempromosikan destinasi wisata Siak melalui akun instagram miliknya dan bersama komunitas anak-anak muda Siak lainnya. *** #SIAK