BENGKALIS - Di beberapa kecamatan di Kabupaten Bengkalis, terjadi kelangkaan elpiji tabung 3 kg yang notabenenya untuk orang miskin.Seperti di Kecamatan Bukitbaru dan Kecamatan Mandau.

Disdagperin Kabupaten Bengkalis bersama Pertamina juga sudah melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut, namun tetap masih ada masyarakat yang mengeluhkan susah mendapatkan elpiji 3 kg.

Menyikapi kondisi ini, pemilik pangkalan elpiji di Bengkalis merasa heran atas terjadinya kelangkaan gas berukuran 3 kg. Mengingat setiap seminggu sekali setiap pangkalan menerima pasokan 180-200 tabung gas.

Hal tersebut disampaikan, Andi Suprianto pemilik pangkalan gas elpiji di Pulau Bengkalis, kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/11/2019). Setahu dirinya untuk kuota gas elpiji tabung melon tidak ada dikurangi.

"Kalau kuota di sini tidak berkurang, cuma saya heran juga kenapa ada kelangkaan. Kita setiap 1 bulan terima 900 tabung, tapi diantar setiap 1 seminggu sekali," ungkap Andi Suprianto.

Ditanya apa dari penyebab kelangkaan gas elpiji di sejumlah wilayah di Kabupaten Bengkalis. Andi mengakui tidak mengetahui atau kurang mendapatkan informasi titik persoalan terkait kelangkaan gas itu. Yang jelas tidak ada pengurangan dari agen.

"Kalau kuota tetap dikasi seperti biasa. Apa penyebab langka itu, kita kurang tahu juga," ujarnya.

Di pangkalannya masuk berkisar 180-200 tabung gas setiap minggu.Ia langsung menjualnya ke masyarakat dan jika ada yang mengambil borongan, pihaknya tidak memberikan.

"Sistem borong kita tak akan kasi.Kita juga membatasi pembelian paling banyak dua tabung untuk berhak menerimanya," kata Andi.

Terkait teknis penjualan, Andi mengakui tidak menggunakan Kartu keluarga (KK) karena yang datang ketempatnya itu merupakan orang yang biasa mengambil gas di pangkalannya.

"Terus terang, saya merasa serba salah melarang saat ada pegawai yang mengambil ditempatnya. Saya serba salah juga mau melarang, padahal imbauan Bupati juga sudah tempelkan disini," ujarnyai.***