PEKANBARU - Berakhirnya status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan (karlahut) pada 30 November 2015 mendatang, ternyata tidak lantas membuat Provinsi Riau lepas dari cobaan. Pasalnya, memasuki musim penghujan ini, sejumlah daerah di Riau mulai terendam banjir. Riau pun segera bersiap memasuki masa status siaga darurat banjir.

"Masa-masa karlahut dan asap sudah berakhir, dan sekarang kami memikirkan bagaimana cara mengantisipasi musibah banjir. Kami akan tetapkan status Riau siaga darurat banjir," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger kepada GoRiau.com, Selasa (24/11/2015) di posko satgas Lanud Roesmin Nurjadin.

Ia menuturkan, bahwa beberapa kabupaten/kota di Riau rawan terendam banjir, seperti halnya Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.

"Beberapa daerah di Riau ini kan dialiri sungai yang sama, contohnya di Rohul dan Rohil yang sama-sama dialiri Sungai Rokan. Kalau Rohul banjir, Rohil tinggal menunggu waktu saja mendapat kiriman air," paparnya.

Melalui rapat evaluasi satgas karlahut, Selasa siang, Edwar juga mendatangkan perwakilan BPBD masing-masing daerah untuk melaporkan persiapan antisipasi banjir dan kondisi terkini daerah selama memasuki musim penghujan.

"Kita harus antisipasi, jangan sampai banjir melumpuhkan aktivitas masyarakat. Apalagi sampai membuat kesehatan masyarakat terganggu, kita cegah itu," tutupnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, status siaga darurat karlahut yang akan berakhir pada 30 November 2015 tidak akan diperpanjang. BPBD Riau memiliki pertimbangan untuk menetapkan status siaga darurat banjir mengingat beberapa daerah di Riau mulai terendam banjir. ***