PEKANBARU - Saat menghadiri Rapat Koordinasi Gabungan Tingkat Kementerian/Lembaga Tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Jakarta, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mendapat kesempatan pertama memaparkan pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Riau, di Kantor Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Jakarta Jumat (6 /12/2019).

Selain Gubernur Riau, rakor tersebut dihadiri sejumlah gubernur di Indonesia yang daerahnya rawan karhutla, diantaranya Gubernur Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Rakor dipimpin langsung Menkopolhukam, Mahfud MD dan dihadiri oleh Panglima TNI, Kapolri, Mendagri, KLHK, Kepala BNPB, Kepala BRG, Kepala BMKG serta perwakilan dari kementrian lembaga.

"Sesuai arahan pak presiden, penekanannya lebih kepada pencegahan. Jadi pada prinsipnya pemerintah pusat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam konteks penanggulangan karhutla. Tinggal nanti di 2020 pencegahan lebih diutamakan," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada GoRiau.com, yang ikut mendampingi Gubri Syamsuar dalam Rakor di Jakarta tersebut.

Edwar mengatakan, dalam rakor tersebut pemerintah pusat mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) segera menetapkan status siaga bencana karhutla, jika musim kemarau sudah mulai masuk. Selain itu, daerah juga diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder guna mengantisipasi terjadinya karhuta.

"Termasuk antisipasi sarana dan prasarana dan penggangaran untuk karhutla juga harus disiapkan oleh daerah," ungkap Edwar. Diharapkan 2020 tidak terjadi Karhutla seperti tahun - tahun sebelumnya, kalau dilakukan pencegahan dari awal, diharapkan tidak akan terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Nanti, BNPB juga akan memberikan pendampingan kepada daerah. ***