TELUKKUANTAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyoroti kinerja dokter RSUD Telukkuantan pasca adanya pasien DBD yang divonis gagal ginjal.

"Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Kita melihat, dokternya tidak sepenuh hati melayani masyarakat, hanya asal kerja," ujar Ketua Komisi C DPRD Kuansing, Andi Nurbai, SP kepada GoRiau.com, Selasa (22/11/2016) di Telukkuantan.

Dikatakan Andi, tunjangan untuk dokter spesialis di RSUD mencapai Rp10 juta tiap bulannya. Namun sayang, tingginya tunjangan tersebut tidak sebanding dengan kinerjanya.

Baca Juga: Dokter RSUD Telukkuantan Vonis Gagal Ginjal, Ternyata Pasien Ini Terkena DBD

"Tunjangan tinggi, tapi tak profesional. Harusnya Plt (Dirut RSUD) memberi sanksi," tegas Andi.

Ia menilai, pelayanan RSUD Telukkuantan saat ini terkesan asal-asalan. Karena itu, ia menyarankan agar RSUD Telukkuantan berbenah diri dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

"Kalau bekerja secara profesional, tentu tidak akan ada pasien salah diagnosa," pungkas Andi.*** #KUANSING