LONDON, GORIAU.COM - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 mengingatkan Bill Hagan dengan pembajakan mengerikan yang terjadi pada pesawat British Airways (BA) bernomor penerbangan BA 2069 tahun 2000 lalu. Beruntung sang pilot, Kapten Bill Hagan, berhasil melumpuhkan pembajak.

Insiden ini terjadi di pesawat British Airways (BA) bernomor penerbangan BA 2069 dengan rute Gatwick, Inggris menuju Kenya. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Senin (17/3/2014)."Saya sedang tidur di tempat tidur pilot ketika saya tiba-tiba tersentak bangun akibat pergerakan pesawat yang tiba-tiba meluncur," tutur Hagan mengenai insiden mengerikan yang terjadi 14 tahun lalu itu.Hagan menyadari ada hal tidak beres ketika dia mendengar kopilot berteriak minta tolong. Saat hendak kembali ke dalam kokpit, Hagan mendapati ada seorang penyusup. "Dia terlihat seperti teroris," ucapnya.Penyusup tersebut berhasil mengambil alih kendali pesawat dan berusaha mengarahkan pesawat terjun ke bumi dengan kecepatan penuh. Memikirkan para penumpang, yang juga termasuk istri serta dua anaknya, Hagan langsung mengambil tindakan keras yakni melawan dan menyerang penyusup tersebut."Saya tidak berbicara--saya hanya meninju pria itu dengan keras dan berhasil menarik tubuhnya ke belakang sehingga cukup untuk membuat pesawat berhenti menukik," terangnya.Tidak hanya melawan pelaku, Hagan berusaha melumpuhkan penyusup tersebut dengan mencolok kedua matanya. Hal ini memberi kesempatan kepada kopilot untuk menstabilkan pesawat. Hagan juga berteriak minta tolong kepada penumpang dan datanglah 3 penumpang laki-laki yang membantunya mengamankan penyusup tersebut. "Mereka mengamankan pembajak tersebut--yang kemudian saya ketahui sebagai mahasiswa Kenya berusia 27 tahun yang menderita gangguan mental, namanya Paul Kefa Mukonyi--dan menyeretnya ke bagian belakang pesawat lalu mengikatnya," cerita Hagan.Menurut Hagan, jika saja si pembajak berhasil memegang kendali lebih lama beberapa detik saja, maka semua orang akan mati. Pesawat sempat tersentak tiga kali, nyaris terbalik dan jatuh ke bumi. Setelah pembajak diamankan, Hagan mengumumkan berita baik kepada 398 penumpang yang ada di dalam pesawat."Saya melupakan aturan dalam buku dan mengatakan: 'Seorang pria jahat berusaha membunuh kita semua, tapi semuanya baik-baik saja sekarang," tuturnya."Situasi yang menimpa pesawat Malaysia Airlines membawa kembali kengerian pada hari itu, 29 Desember 2000, bagi saya," tandas Hagan.***